06 Agustus 2011

Potensi Industri Produk Halal di Riau

KOTA (RP) - Peneliti yang pernah mendapat Medali Emas di Jenewa asal Indonesia, dalam iven International Exhibition of Invention, New Techniques and Products of Geneva ke-4 2006 lalu, Prof Dr Ir Iwandi Jaswir datang kembali ke Riau, Kamis (4/8) petang. Guru Besar di Department of Biotechnology Engineering, International Islamic University Malaysia ini bersilaturahmi dengan awak redaksi Riau Pos, sambil sosialiasi industri produk halal yang sedang giat dikembang di Malaysia.

Menurut bapak empat anak ini, Malaysia sekarang sedang begitu gencarnya meneliti dan mengahasilkan produk halal yang sudah masuk industri. Tidak hanya mengembang produk alternatif pengganti Gelatin yang terbuat dari lemak babi, tapi juga sedang mengembangkannya dari bahan tumbuh-tumbuhan seperti sawit.

Erwandi menyebutkan Riau sangat berpotensi untuk mengembangkan apa yang diterapkan oleh negeri jiran tersebut. ''Riau yang selama ini hanya bisa menghasilkan CPO dari sawit, sangat berpotensi untuk mengembangkan produk halal ini bahan pelengkap makanan dan kosmetik dari lemak nabati. Sangat banyak produk hilir dari bahan dasar sawit yang belum dimanfaatkan,'' ujarnya.

Erwandi menyebutkan begitu karena, sebelum ia terjun di Institut dan penelitian-penelitian untuk menunjang produk halal kelas dunia di Malaysia, ia memulainya dengan menciptakan alat deteksi kualitas Sawit. Alat yang ia patenkan dengan namanya ini disebut Fourier Transform Infra Red (FTIR). Lewat pengembangan FTIR ini pula yang membuat Erwandi dapat membuat alat deteksi lemak babi, yang dapat menganalisa kandungan suatu makanan dalam hitungan menit.

''Industri Halal ini harus dipkirkan karena Riau sangat berpotensi,'' ujar Erwandi lagi. Ia juga mengaku sangat konsen pada pendidikan pada generasi muda. Menurutnya sangat banyak peluang terbuka di luar negeri, karena di luar negeri dunia pendidikan dan penelitian mendapat proporsi yang lebih besar. (*7/Riau Pos)

Banyak Dibaca