11 Juli 2009

Suasana Mos di Pekanbaru


Riau Pos:
Sekolah Ramai-ramai Gelar MOS dengan Atribut Aneh
Sebelum memulai proses belajar mengajar, hampir semua sekolah mulai dari tingkat SMP dan SMA di Kota Pekanbaru menggelar kegiatan yang disebut masa orientasi siswa (MOS). Kegiatan ini berlangsung dua hari yaitu Jumat (10/7) dan Sabtu (11/7).

Dan bukan hal aneh lagi jika dalam kegiatan tersebut, selain berisi pengenalan tentang sekolah kepada siswa baru, juga diisi dengan aneka kegiatan. Dan biasanya juga peserta MOS diwajibkan membawa atau memakai aksesoris yang cukup aneh.

Pantauan Riau Pos di sejumlah sekolah, para peserta MOS memang menggunakan aneka aksesoris yang aneh. Misalnya saja di SMAN 12 Pekanbaru. Siswa baru diwajibkan mengenakan kalung dari kulit telur, berdandan ala badut, dan lainnya.

Kalung dari kulit telur juga dipakai oleh peserta MOS di SMAN 9 Pekanbaru. Siswi baru juga memakai pita dari tali rafia,dan ikat pinggang dari daun kelapa.

Di SMAN 1, peserta MOS diwajibkan membawa botol berisi air berwarna. Di leher setiap peserta digantung kertas bertuliskan nama kelompok masing-masing.

Di SMKN 1, peserta masih memakai seragam SMP dari sekolah masing-masing.Selain itu, di leher tergantung kertas berukuran 30 cm X 10 cm dan tertuliskan masing-masing nama siswa dan tertulis setiap gugus. Untuk anak perempuan, rambut dijalin dua dan diberi pita berwarna merah putih berjumlah sebanyak 12 buah.

Sedangkan di SMKN 2, peserta menggunakan kaus oblong warna putih dan celana olahraga atau training warna hitam dan menggunakan sepatu warna hitam. Di leher juga digantung kertas yang bertuliskan nama-nama mereka masing-masing.

Dikonfrimasi soal kegiatan MOS dan atribut aneh yang dikenakan, Ketua Osis SMKN 2 Pekanbaru Agung Preyetno di sela-sela kegiatan MOS menyebutkan kalau MOS yang diadakan selama dua hari merupakan pengenalan awal bagi siswa baru mengenai lingkungan sekolah. Sehingga mereka tidak begitu asing ketika dimulainya proses belajar secara resmi.

‘’MOS ini diadakan bukan sebagai ajang bagi panitia untuk melakukan hal-hal yang sifatnya mengarah kepada fisik, tetapi memberikan contoh dan pengajaran positif. Kalau mengenai atribut yang sedikit memalukan mereka saya rasa itu bukan sesuatu yang memberatkan ,’’ ujar Agung.

Sumber: Riau Pos Sabtu, 11 Juli
Foto: Said Mufti, Riau Pos
Dukung: Rusli Zainal Sang Visioner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banyak Dibaca