17 Desember 2011

Tenas Effendy, Tonggak Kebudayaan Melayu

Gubernur Riau: Tenas Effendy Tonggak Kebudayaan Melayu

Tenas Effendy, Budayawan Tenas Effendy, Tengku Said Nasrudin Effendy, Dr (PS) H Tenas Effendy, Budayawan Nusantara
Atas peran dan jasa besar dalam pemikiran dan pengembangan pada nilai-nilai kebudayaan Melayu di Nusantara bahkan antar bangsa, Hari Jadi Platinum (75 tahun) Dr (PS) H Tenas Effendy dirayakan dengan berbagai kegiatan spesial. Mulai dari karya-karya sajaknya yang dilombakan hingga karya Tunjuk Ajar Melayu yang fenomenal diseminarkan oleh tujuh Ilmuan Budaya yang terdiri dari para Profesor University Malaya Malaysia.

Puncaknya Jumat (16/12) tadi malam, Tenas Effendy dirayakan secara khitmat. Dalam kesempatan itu Gubernur Riau Dr (HC) Rusli Zainal SE MP menyebutkan, tokoh budaya yang bernama lahir Tengku Said Nasruddin Effendy sebagai Tonggak Kebudayaan Melayu.

''Usia 75 tahun tidak singkat, kita harus mensyukuri umur beliau sebagai tonggak kebudayaan Melayu, bukan hanya untuk Riau dan Indonesia tapi juga seorang budayawan Melayu antar bangsa. Peran serta Tenas sebagai penopang salah satu visi Riau untuk menjadi salah satu pusat kebudayaan melayu di Asia Tenggara,'' ujar Gubernur yang baru saja mendapat gelar Datuk Sri Gemilang Melaka dari Malaysia.

Malahan disebutkan Rusli dihadapan undangan, jika ada yang bertanya dimana pusat kebudayaan melayu di Riau itu, maka selayaknyalah dibawa ke rumah Tenas untuk menjawab segala keinginantahuan persoalan budaya melayu.

Rusli juga menyebutkan, karya Tunjuk Ajar Melayu saat ini sudah menjadikan cendramata tak ternilai harganya kepada tamu-tamu kehormatan dari berbagai daerah, termasuk Presiden sendiri. Pada malam itu juga Gubernur langsung mengintruksikan Kabag Humas-nya Khairul Risky agar mengambil langsung tanggung jawab atas publikasi karya-karya Tenas Effendy.

''Riau sangat kaya akan budayawan, pemerhati budaya dan seni serta seniman, termasuk diantaranya yang hadir pada malam ini Tenas Effendy dan Rida K Liamsi. Merupakan sebuah musibah bila kita akan kehilangan penopang budaya kita ini seperti para pendahulunya yang juga berasal dari Riau seperti Hasan Yunus, Soeman Hs, Idrus Tintin dan yang lainnya,'' terang Rusli yang malam itu didampingi istrinya Dra Hj Septina Primawati MM.

Pada malam itu juga digelar kilas balik perjalanan hidup Tenas Effendy Kubur mulai sejak lahir di Tj Malin, Desa Kuala Panduk, Kabupaten Pelalawan pada 9 November 1936 silam. Karya-karya Tenas berupa sajak, Novel, Naskah Drama, lukisan diantaranya Banjir Darah, sampai Tunjuk Ajar Melayu didedahkan.

Malam Penghargaan yang ditaja oleh Pusat Pengajian Melayu UIR bekerjasama dengan Pemprov Riau, Bank Riau Kepri, RAPP, Chevron dan beberapa instansi ini diceritakan kembali perjlanan hidup Tenas mulai dilahirkan, masuk usia 6 Tahun ketika pertama kali mengecap pendidikan di Sekolah Rakyat. kemudian ia masuk Sekolah Guru B dan mulai menulis Prosa dan Cerpen di Bengkalis. Lalu pada usia belasan tahun mulai menuntut ilmu di SGA Padang, disini penulisan Tenas sudah tajam dan mulai menulis naskah, pementahan, puisi, novel dan lain-lainya.

Pada malam itu juga dibacakan juga Puisi Nasib Bungan yang dibuat pada 10 Desember 1953 saat ia masih berusia 17 tahun, dalam naskah asli yang sudah berusia 58 tahun. Atas prosesi perayaan dan penghargaan ini Tenas sangat senang, terharu namun juga bersedih.

''Saya gembira dapat merayakan hari jadi ke-75 ini. Tapo saya juga merasa sedih karena istri saya tidak bisa hadir karena sudah sakit dan tidak bisa berdiri sekitar setahun delapan bulan,'' terangnya singkat.

Tenas saat ini masih berharap dapat mengumpulkan karyanya yang mulai ia buat sejak 1950-an. Termasuk diantaranya adalah 68 naskah drama radio dan berbagai naskah lainnya.

Pada masa awal berkarya, Tenas lebih banyak menulis sajak, novel, cerpen, melukis dan naskah drama. Namun sejak 68 mulai menulis tentang falsafah, budaya dan adat melayu hingga istilah-istilah bahasa serta pantun-pantun yang ia kumpulkan melalui perjalanan dari kampung ke kampung melayu yang jumlahnya sudah mencapai ratusan. Sementara hingga hari ini Tenas menyebutkan, ia telah memiliki 500 ribu ungkapan melayu dari berbagai daerah.

Pada penghujung acara malam itu diumumkan rekomendasi hasil Seminar Antar Bangsa tentang Tunjuk Ajar Melayu Tenas Effendy yang dibacakan oleh Ketua PPM UIR Sudirman. Setelahnya diumumkan pula pemenang Lomba Baca Syair-syair Tenas yang didominasi oleh mahasiswa Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR). Para pemenang berhak hadiah Tabungan jutaan rupiah dari Tabungan Sinar Bank Riau Kepri.

Selain dihadiri oleh Gubernur Riau Hm Rusli Zainal beserta istri, turut hadir Ketua DPRD Riau Johar Firdaus, Pj Walikota Pekanbaru Syamsurizal, Tokoh Pengusaha Melayu dan Pemerhati Budaya Rida K Liamsi, para sahabat Tenas dari Malaysia, Bupati Siak, Rektor UIR Prof Dr Detri Karya dan para pejabat serta tamu undangan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banyak Dibaca