18 September 2008

Sisi Gelap McCain - Resensi Buku

Bagi banyak orang di dunia, pesta demokrasi pemilihan presiden di Amerika mungkin tak akan banyak artinya. Namun kerap sekali keabaian masyarakat dunia itu merupakan hal yang keliru. Sebab, di era negara super power Amerika sekarang yang menghegemoni dunia, maka orang nomor satu di negeri Paman Sam itu adalah yang memiliki kekuatan untuk merecoki dunia. Bisa dikatakan, ‘’nasib’’ dunia sekarang bergantung pada sosok presiden di AS.

Dan, salah satu yang berpeluang menjadi pemimpin AS ke depan setelah era George W Bush adalah John McCain. John McCain merupakan sosok calon presiden AS ‘’didikan’’ Bush dari Partai Republik. Kendati di Indonesia popularitas McCain tak seperti seterunya Barack Obama, namun di Amerika, McCain jelas sangat populer.

Dari beberapa kali tema kampanye yang diusungnya, terlihat jelas bahwa McCain merupakan murid sejati George W Bush yang sekarang memiliki jiwa keras dan hobi perang. Itu masih ditambah dengan latar belakang militer yang dimiliki McCain dan keluarganya. Ia bahkan sempat menjadi pilot Angkatan Laut AS dan terlibat beberapa peperangan penting, termasuk di Vietnam. Yang jelas, McCain merupakan calon penghuni gedung putih yang tak kalah hobi perangnya dengan Bush.

Dalam beberapa catatan disebutkan bahwa McCain merupakan monster baru Gedung Putih, yang berpeluang menggantikan Bush. Ia bisa lebih buruk dari Bush yang mengobarkan perang di Irak dan Afganistan dan memiliki standar ganda di dunia.

Ia dapat saja meneruskan cita-cita Bush dalam mengobarkan perang dan kerusuhan di dunia. McCain juga memiliki pandangan yang bias terhadap Islam, selalu menyandingkan kata ‘Islam’ dengan ‘terorisme’ dalam setiap pidatonya. Ia mendukung ‘solusi perang’ seperti George W Bush, dan mendukung penjajahan atas Irak, bahkan hingga seratus tahun. Ia juga mendukung penuh negara zionis Israel dengan ibu kota Yerussalem. Setelah Irak, McCain berencana menyerang Korea Utara dan Iran, yang berpotensi memicu Perang Dunia III.

Banyak sekali sisi gelap John McCain yang diungkap dalam buku ini. Masa lalunya yang terbiasa dengan perang dan dunia militer, kehidupan pribadinya yang keras, juga rencana-rencana kabinetnya yang meneruskan kebijakan Bush, tentu akan lebih membahayakan tatanan dunia. Dari segi ideologis, McCain juga merupakan karakter yang selalu berubah-ubah. Ia bukan karakter yang moderat dan toleran.

Ia awalnya merupakan orang yang konservatif, sebelum menjadi liberal, dan kemudian kembali menjadi konservatif lagi.

Dalam buku The Real McCain ini, penulis membeberkan banyak fakta menakutkan tentang John McCain, seorang petualang politik yang berbahaya bagi kedamaian dunia dan juga bagi kemanusiaan. Dan yang lebih membahayakan, ia berpeluang menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat.

Agaknya, setiap orang yang ingin mengetahui seberapa berbahayanya McCain jika dia terpilih sebagai presiden dapat membaca buku ini. Hanya saja, buku ini-seperti lazimnya buku terjemahan-, ditulis dengan karakter dan gaya bahasa aslinya, sehingga tak begitu lugas dan mudah diselami. Namun bagi yang serius menekuni langkah McCain dan seterunya Obama, buku ini tentu bukan hal yang sulit dipahami dan dijadikan referensi.***

Rahmadi Hidayat
Alumnus UIN Suska Riau

Banyak Dibaca